Documentation for a newer release is available. View Latest

Penyelesaian Masalah

Bab ini memberikan beberapa petunjuk tentang cara mendapatkan bantuan ketika sesuatu bermasalah. Hal ini juga membahas beberapa masalah umum instalasi dan solusi mereka.

Mendapatkan Bantuan

Ada banyak tempat di internet yang dapat membantu Anda ketika Anda menghadapi masalah yang tidak dijelaskan dalam bab ini: papan diskusi, blog, IRC, dan banyak lagi. Beberapa tempat yang lebih populer di mana Anda dapat menemukan bantuan termasuk:

  • Tanya Fedora - basis pengetahuan Fedora, tersedia dalam berbagai bahasa

  • The #fedora IRC channel on FreeNode - one of the main IRC channels used by Fedora users, English only

  • Wiki Proyek Fedora - wiki resmi untuk Proyek Fedora

  • Stack Exchange - sebuah forum tanya jawab berbahasa Inggris, tidak spesifik untuk Fedora

Daftar di atas tidak lengkap - Anda dapat menemukan bantuan di banyak tempat lain juga. Informasi tambahan tentang sumber daya yang tersedia seperti saluran IRC dan milis tersedia di https://fedoraproject.org/wiki/Communicating_and_getting_help.

Sebelum Anda membuka diskusi baru atau meminta siapa pun untuk bantuan di IRC, Anda harus selalu melakukan penelitian sendiri. Jika Anda mengalami masalah, biasanya ada kemungkinan besar bahwa orang lain juga mengalami masalah yang sama sebelum Anda dan menerbitkan sebuah solusi di suatu tempat. Membuka diskusi tentang sesuatu yang sudah dijelaskan di tempat lain, atau mengajukan pertanyaan umum yang telah dijawab berkali-kali sebelumnya, kurang mungkin menghasilkan respon yang ramah dan konstruktif.

Ketika Anda meminta bantuan pemecahan masalah yang berkaitan dengan instalasi, Anda mungkin diminta untuk memberikan berkas log yang dihasilkan oleh installer. Bagian di bawah menjelaskan berkas mana yang dihasilkan, apa isinya, dan bagaimana untuk mentransfer mereka dari sistem instalasi.

Berkas Log yang Dihasilkan Selama Instalasi

Untuk keperluan debug, Anaconda mencatat log aksi instalasi ke berkas dalam direktori /tmp. Berkas-berkas ini tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 1. Berkas Log dan Isinya
Berkas log Isi

/tmp/anaconda.log

pesan umum Anaconda

/tmp/program.log

semua program eksternal yang dijalankan selama instalasi

/tmp/storage.log

informasi modul penyimpanan ekstensif

/tmp/packaging.log

pesan instalasi paket dnf dan rpm

/tmp/syslog

pesan sistem yang terkait dengan perangkat keras

Jika penginstalan gagal, pesan dari berkas ini dikonsolidasikan ke /tmp/anaconda-tb-identifier, dimana identifier adalah string acak.

Mentransfer Berkas Log dari Sistem Instalasi

All of the files described in Log Files Generated During the Installation reside in the installation program’s RAM disk, which means they are not saved permamently and will be lost once the system is powered down. To store them permanently, copy those files to another system on the network using scp on the system running the installation program, or copy them to a mounted storage device (such as an USB flash drive). Details on how to transfer the log files are below. Note that if you use an USB flash drive or other removable media, you should make sure to back up any data on it before starting the procedure.

Mentransfer Berkas Log Ke Drive USB

  1. Pada sistem yang sedang Anda instal, tekan Ctrl+Alt+F2 untuk mengakses prompt shell. Anda akan login ke akun root dan Anda akan memiliki akses ke sistem berkas sementara miliki program instalasi.

  2. Hubungkan USB flash drive ke sistem dan jalankan perintah dmesg. Log merinci semua peristiwa terbaru akan ditampilkan. Di bagian bawah log ini, Anda akan melihat sekumpulan pesan yang disebabkan oleh USB flash drive yang baru saja Anda hubungkan. Ini akan terlihat seperti serangkaian baris yang mirip dengan berikut ini:

    [  170.171135] sd 5:0:0:0: [sdb] Attached SCSI removable disk

    Perhatikan nama perangkat yang terhubung - dalam contoh di atas, itu adalah sdb.

  3. Pergi ke direktori /mnt dan setelah berada di sana, buat direktori baru yang akan berfungsi sebagai target mount untuk drive USB. Nama direktori tidak penting; contoh ini menggunakan nama usb.

    # mkdir usb
  4. Kaitkan USB flash drive ke direktori yang baru dibuat. Perhatikan bahwa dalam kebanyakan kasus, Anda tidak ingin mengait seluruh drive, tapi partisi di atasnya. Oleh karena itu, jangan gunakan nama sdb - gunakan nama partisi yang ingin Anda tulisi berkas log. Dalam contoh ini, nama sdb1 digunakan.

    # mount /dev/sdb1 /mnt/usb

    Anda sekarang dapat memverifikasi bahwa Anda memasang perangkat dan partisi yang benar dengan mengaksesnya dan menampilkan isinya - daftar harus sesuai dengan apa yang Anda harapkan untuk berada di drive.

    # cd /mnt/usb
    # ls
  5. Salin berkas log ke peranti terpasang.

    # cp /tmp/*log /mnt/usb
  6. Lepas kait USB flash drive. Jika Anda mendapatkan pesan kesalahan yang mengatakan bahwa target sedang sibuk, ubah direktori kerja Anda ke luar kait (misalnya, /).

    # umount /mnt/usb

Berkas log dari instalasi sekarang disimpan pada USB flash drive.

Mentransfer Berkas Log Melalui Jaringan

  1. Pada sistem yang sedang Anda instal, tekan Ctrl+Alt+F2 untuk mengakses prompt shell. Anda akan login ke akun root dan Anda akan memiliki akses ke sistem berkas sementara miliki program instalasi.

  2. Beralihlah ke direktori /tmp tempat berkas log terletak:

    # cd /tmp
  3. Salin berkas log ke sistem lain pada jaringan menggunakan perintah scp:

    # scp *log user@address:path

    Gantikan user dengan nama pengguna yang valid pada sistem target, address dengan alamat sistem target atau nama host, dan path dengan path ke direktori tempat Anda ingin menyimpan berkas log. Misalnya, jika Anda ingin masuk sebagai john ke sistem dengan alamat IP 192.168.0.122 dan menempatkan berkas log ke dalam direktori /home/john/logs/ pada sistem tersebut, perintah akan memiliki bentuk berikut:

    # scp *log john@192.168.0.122:/home/john/logs/

    Saat menyambung ke sistem target untuk yang pertama kalinya, Anda mungkin menemui pesan yang mirip dengan berikut ini:

    The authenticity of host '192.168.0.122 (192.168.0.122)' can't be established.
    ECDSA key fingerprint is a4:60:76:eb:b2:d0:aa:23:af:3d:59:5c:de:bb:c4:42.
    Are you sure you want to continue connecting (yes/no)?

    Ketik yes dan tekan Enter untuk melanjutkan. Kemudian, berikan kata sandi yang valid saat diminta. Berkas akan mulai ditransfer ke direktori yang ditentukan pada sistem target.

Berkas log dari instalasi sekarang disimpan secara permanen pada sistem target dan tersedia untuk ditinjau.

Masalah Memulai Instalasi

Masalah dengan Boot ke Instalasi Grafis

Sistem dengan beberapa kartu video mengalami kesulitan boot ke program instalasi grafis. Jika program penginstalan tidak berjalan menggunakan pengaturan default, itu mencoba untuk menjalankan dalam mode resolusi yang lebih rendah. Jika yang masih gagal, program penginstalan mencoba untuk menjalankan dalam mode teks.

Ada beberapa kemungkinan solusi untuk menampilkan masalah, sebagian besar yang melibatkan menentukan pilihan boot ubahan. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Mengonfigurasi Sistem Instalasi pada Menu Boot.

Menggunakan mode grafis dasar

Anda dapat mencoba untuk melakukan instalasi menggunakan driver grafis dasar. Untuk melakukannya, sunting opsi boot program penginstalan dan tambahkan inst.xdriver=vesa di akhir baris perintah.

Menyatakan resolusi layar secara manual

Jika program penginstalan gagal mendeteksi resolusi layar, Anda dapat menimpa deteksi otomatis dan menentukan secara manual. Untuk melakukannya, tambahkan opsi inst.resolution=x pada menu boot, dimana x adalah resolusi layar Anda (misalnya, 1024x768).

Menggunakan driver video alternatif

Anda juga dapat mencoba untuk menentukan driver video ubahan, menimpa deteksi otomatis program instalasi. Untuk menentukan driver, gunakan opsi inst.xdriver=x, dimana x adalah driver perangkat yang ingin Anda gunakan (misalnya, nouveau).

Jika menentukan driver video ubahan memecahkan masalah Anda, Anda harus melaporkannya sebagai bug di https://bugzilla.redhat.com di bawah komponen anaconda. Anaconda harus dapat mendeteksi perangkat keras Anda secara otomatis dan menggunakan driver yang sesuai tanpa intervensi Anda.

Melakukan instalasi menggunakan VNC

Jika opsi di atas gagal, Anda dapat menggunakan sistem terpisah untuk mengakses instalasi grafis melalui jaringan, menggunakan protokol Virtual Network Computing (VNC). Untuk rincian tentang menginstal menggunakan VNC, lihat Instalasi Menggunakan VNC.

Konsol Serial Tidak Terdeteksi

Dalam beberapa kasus, mencoba untuk menginstal dalam mode teks menggunakan konsol serial akan menghasilkan tidak ada keluaran pada konsol. Hal ini terjadi pada sistem yang memiliki kartu grafis, tapi tidak ada monitor yang terhubung. Jika Anaconda mendeteksi kartu grafis, itu akan mencoba untuk menggunakannya untuk tampilan, bahkan jika tidak ada layar terhubung.

Jika Anda ingin melakukan instalasi berbasis teks pada konsol serial, gunakan opsi boot inst.text dan console=. Lihat Opsi Boot untuk lebih jelasnya.

Masalah Selama Instalasi

Tidak Ada Disk Terdeteksi

Di layar Tujuan Instalasi, pesan galat berikut mungkin muncul di bagian bawah: Tidak ada disk terdeteksi. Silakan matikan komputer, hubungkan setidaknya satu disk, dan restart untuk menyelesaikan instalasi.

Pesan menunjukkan bahwa Anaconda tidak menemukan perangkat penyimpanan yang dapat ditulis untuk menginstal. Dalam hal ini, pertama-tama pastikan bahwa sistem Anda memiliki setidaknya satu perangkat penyimpanan terpasang.

Jika sistem Anda menggunakan pengontrol RAID perangkat keras, verifikasikan bahwa pengontrol dikonfigurasi dengan benar dan berfungsi. Lihat dokumentasi pengontrol Anda untuk mendapatkan petunjuk.

Jika Anda menginstal ke satu atau lebih perangkat iSCSI dan tidak ada penyimpanan lokal yang ada pada sistem, pastikan bahwa semua LUN (Logical Unit Numbers) yang diperlukan disajikan ke HBA (Host Bus Adapter) yang sesuai.

Jika Anda memastikan bahwa perangkat penyimpanan Anda telah terhubung dan dikonfigurasi dengan benar dan pesan masih muncul setelah Anda reboot sistem dan memulai instalasi lagi, itu berarti bahwa program instalasi gagal untuk mendeteksi penyimpanan. Dalam kebanyakan kasus pesan ini muncul ketika Anda mencoba untuk menginstal pada perangkat SCSI yang belum dikenali oleh program penginstalan.

Masalah Setelah Instalasi

Mereset Kata Sandi Root

Jika Anda kehilangan kata sandi root untuk sistem dan Anda memiliki akses ke boot loader, Anda dapat me-reset kata sandi dengan menyunting konfigurasi GRUB2.

Mereset Kata Sandi Root
  1. Boot sistem Anda dan tunggu sampai menu GRUB2 muncul.

  2. Dalam menu boot loader, sorot sebarang entri dan tekan e untuk menyuntingnya.

  3. Cari baris yang diawali dengan linux. Pada akhir baris ini, tambahkan yang berikut ini:

    init=/bin/sh
  4. Tekan F10 atau Ctrl+X untuk mem-boot sistem menggunakan opsi yang baru saja Anda sunting.

    Setelah sistem boot, Anda akan disajikan dengan prompt shell tanpa harus memasukkan nama pengguna atau kata sandi:

    sh-4.2#
  5. Memuat kebijakan SELinux yang terinstal:

    sh-4.2# /usr/sbin/load_policy -i
  6. Jalankan perintah berikut untuk mengait ulang partisi root Anda:

    sh4.2# mount -o remount,rw /
  7. Mereset kata sandi root:

    sh4.2# passwd root

    Saat diminta, masukkan kata sandi root baru Anda dan konfirmasikan dengan menekan tombol Enter. Masukkan kata sandi untuk kedua kalinya untuk memastikan Anda mengetiknya dengan benar dan konfirmasikan dengan Enter lagi. Jika kedua kata sandi cocok, pesan yang memberitahukan Anda tentang perubahan kata sandi root yang berhasil akan muncul.

  8. Kaitkan ulang partisi root lagi, kali ini hanya-baca:

    sh4.2# mount -o remount,ro /
  9. Reboot sistem. Mulai sekarang, Anda akan dapat login sebagai pengguna root menggunakan kata sandi baru yang diatur selama prosedur ini.

Anda Tidak Bisa Boot dengan Kartu RAID Anda?

Jika Anda telah melakukan instalasi dan tidak dapat mem-boot sistem Anda dengan benar, Anda mungkin perlu menginstal ulang dan mempartisi penyimpanan sistem Anda secara berbeda.

Beberapa jenis BIOS tidak mendukung boot dari kartu RAID. Setelah Anda menyelesaikan instalasi dan reboot sistem untuk pertama kalinya, layar berbasis teks yang menunjukkan prompt boot loader (misalnya, grub>) dan mungkin yang muncul hanya kursor berkedip. Jika demikian, Anda harus mempartisi ulang sistem dan memindahkan partisi /boot dan boot loader di luar larik RAID. Partisi /boot dan boot loader harus pada drive yang sama.

Setelah perubahan ini telah dibuat, Anda mestinya dapat menyelesaikan instalasi Anda dan mem-boot sistem dengan benar. Untuk informasi lebih lanjut tentang partisi, lihat Tujuan Instalasi.

Masalah Dengan Urutan Boot Grafis

Setelah Anda menyelesaikan instalasi dan reboot sistem Anda untuk pertama kalinya, ada kemungkinan bahwa sistem berhenti merespons selama urutan boot grafis, memerlukan reset. Dalam hal ini, boot loader berhasil ditampilkan, tetapi memilih entri apa pun dan mencoba untuk boot membuat sistem berhenti. Ini biasanya berarti masalah dengan urutan boot grafis; untuk memecahkan masalah ini, Anda harus menonaktifkan boot grafis. Untuk melakukan ini, sementara ubah pengaturan pada saat boot sebelum mengubahnya secara permanen.

Menonaktifkan Boot Grafis Untuk Sementara
  1. Mulai komputer Anda dan tunggu hingga menu boot loader muncul. Jika Anda menetapkan periode waktu habis boot loader Anda ke 0, tahan tombol Esc untuk mengaksesnya.

  2. Ketika menu boot loader muncul, gunakan tombol kursor Anda untuk menyorot entri yang ingin Anda boot dan tekan tombol e untuk menyunting opsi entri ini.

  3. Dalam daftar pilihan, cari baris kernel - yaitu, baris yang diawali dengan kata kunci linux (atau, dalam beberapa kasus, linux16 atau linuxefi). Pada baris ini, Cari opsi rhgb dan hapus itu. Opsi ini mungkin tidak langsung terlihat; gunakan tombol kursor untuk menggulir ke atas dan ke bawah.

  4. Tekan F10 atau Ctrl+X untuk mem-boot sistem Anda dengan opsi yang disunting.

Jika sistem berhasil dimulai, Anda dapat masuk secara normal. Kemudian Anda akan perlu untuk menonaktifkan boot grafis secara permanen - jika tidak, Anda akan harus melakukan prosedur sebelumnya setiap kali sistem boot. Untuk secara permanen mengubah opsi boot, lakukan hal berikut.

Menonaktifkan Boot Grafis Secara Permanen
  1. Masuk ke akun root menggunakan perintah su-:

    $ su -
  2. Buka berkas konfigurasi /etc/default/grub menggunakan penyunting teks biasa seperti vim.

  3. Dalam berkas grub, cari baris yang diawali dengan GRUB_CMDLINE_LINUX. Baris akan terlihat mirip dengan berikut ini:

    GRUB_CMDLINE_LINUX="rd.lvm.lv=rhel/root rd.md=0 rd.dm=0 vconsole.keymap=us $([ -x /usr/sbin/rhcrashkernel-param ] && /usr/sbin/rhcrashkernel-param || :) rd.luks=0 vconsole.font=latarcyrheb-sun16 rd.lvm.lv=vg_rhel/swap rhgb quiet"

    Pada baris ini, hapus opsi rhgb.

  4. Simpan berkas konfigurasi yang disunting.

  5. Segarkan konfigurasi boot loader dengan mengeksekusi perintah berikut:

    # grub2-mkconfig --output=/boot/grub2/grub.cfg

Setelah Anda menyelesaikan prosedur ini, Anda dapat me-reboot komputer Anda. Fedora tidak akan menggunakan urutan boot grafis lagi. Jika Anda ingin mengaktifkan boot grafis, ikuti prosedur yang sama, tambahkan opsi rhgb ke baris GRUB_CMDLINE_LINUX di berkas /etc/default/grub dan segarkan konfigurasi boot loader lagi menggunakan perintah grub2-mkconfig.

See the Fedora System Administrator’s Guide, available at https://docs.fedoraproject.org/, for more information about working with the GRUB2 boot loader.

Boot ke Lingkungan Grafis

Jika Anda telah menginstal X Window System dan lingkungan desktop seperti GNOME, tetapi tidak melihat lingkungan desktop grafis setelah masuk ke sistem, Anda dapat memulainya secara manual menggunakan perintah startx. Namun, perhatikan bahwa ini hanyalah perbaikan satu kali dan tidak mengubah login dalam proses untuk login mendatang.

Untuk mengatur sistem Anda sehingga Anda dapat log in pada layar grafis login, Anda harus mengubah target baku systemd ke graphical.target. Ketika Anda selesai, reboot komputer. Anda akan disajikan dengan prompt login grafis setelah sistem restart.

Menata Login Grafis sebagai Baku
  1. Buka prompt shell. Jika Anda berada di akun pengguna Anda, jadilah root dengan mengetikkan perintah su -.

  2. Ubah target baku ke graphical.target. Untuk melakukannya, jalankan perintah berikut ini:

    # systemctl set-default graphical.target

Login grafis sekarang diaktifkan secara baku - Anda akan disajikan dengan prompt login grafis setelah reboot berikutnya. Jika Anda ingin membalikkan perubahan ini dan tetap menggunakan prompt login berbasis teks, jalankan perintah berikut sebagai root:

# systemctl set-default multi-user.target

For more information about targets in systemd, see the Fedora System Administrator’s Guide, available at https://docs.fedoraproject.org/.

Tidak Ada Antarmuka Pengguna Grafis

Jika Anda mengalami kesulitan memulai X (X Window System), mungkin bahwa itu belum terinstal. Beberapa lingkungan dasar preset yang dapat Anda pilih selama instalasi, seperti Instalasi minimal atau Server Web, tidak termasuk antarmuka grafis - itu harus diinstal secara manual.

Jika Anda ingin X, Anda dapat menginstal paket yang diperlukan setelah instalasi menggunakan manajer paket DNF. Misalnya, untuk memasang GNOME, gunakan dnf install gnome-shell sebagai root.

Server X Crash Setelah Pengguna Log In

Jika Anda mengalami masalah server X crash ketika pengguna log in, satu atau lebih dari sistem berkas Anda mungkin penuh (atau hampir penuh). Untuk memverifikasi bahwa ini adalah masalah yang Anda alami, jalankan perintah berikut ini:

$ df -h

Keluaran akan membantu Anda mendiagnosis partisi yang penuh - dalam kebanyakan kasus, masalahnya akan berada di partisi /home. Contoh keluaran perintah df mungkin terlihat seperti berikut ini:

Sistem berkas                             Ukuran Pakai  Sisa Guna% Dikait pada
/dev/mapper/vg_rhel-root                     20G  6.0G   13G   32% /
devtmpfs                                    1.8G     0  1.8G    0% /dev
tmpfs                                       1.8G  2.7M  1.8G    1% /dev/shm
tmpfs                                       1.8G 1012K  1.8G    1% /run
tmpfs                                       1.8G     0  1.8G    0% /sys/fs/cgroup
tmpfs                                       1.8G  2.6M  1.8G    1% /tmp
/dev/sda1                                   976M  150M  760M   17% /boot
/dev/dm-4                                    90G   90G     0  100% /home

Dalam contoh di atas, Anda dapat melihat bahwa partisi /home penuh, yang menyebabkan crash. Anda dapat membuat sebagian ruang pada partisi dengan menghapus berkas-berkas yang tidak dibutuhkan. Setelah Anda mengosongkan sebagian ruang disk, jalankan X menggunakan perintah startx.

Untuk informasi tambahan tentang df dan penjelasan tentang pilihan yang tersedia (seperti opsi -h yang digunakan dalam contoh ini), lihat halaman manual df(1).

Apakah RAM Anda Tidak Dikenali?

Dalam beberapa kasus kernel tidak mengenali semua memori (RAM), yang menyebabkan sistem menggunakan memori lebih sedikit daripada yang diinstal. Anda dapat mengetahui berapa banyak RAM yang dimanfaatkan menggunakan perintah free -m. Jika jumlah total memori yang ditampilkan tidak sesuai harapan Anda, ada kemungkinan bahwa setidaknya satu modul memori Anda rusak. Pada sistem berbasis BIOS, Anda dapat menggunakan utilitas Memtest86+ untuk menguji memori sistem Anda - lihat Memuat Mode Pengujian Memori (RAM) untuk rincian.

Jika Anda memiliki memori 4GB atau lebih terinstal, tapi Fedora hanya menampilkan sekitar 3,5 GB atau 3,7 GB, Anda mungkin telah menginstal versi 32-bit dari Fedora pada kernel 64bit. Untuk sistem modern, gunakan versi 64-bit (x86_64).

Beberapa konfigurasi perangkat keras memiliki bagian dari RAM sistem yang dicadangkan dan tidak tersedia untuk sistem utama. Terutama, komputer laptop dengan kartu grafis terintegrasi akan mencadangkan beberapa memori untuk GPU. Sebagai contoh, sebuah laptop dengan RAM 4 GB dan kartu grafis Intel terintegrasi hanya akan menampilkan sekitar 3,7 GB memori yang tersedia, bahkan dengan sistem 64-bit.

Additionally, the kdump crash kernel dumping mechanism reserves some memory for the secondary kernel used in case of the primary kernel crashing. This reserved memory will also not be displayed as available when using the free command. For details about kdump and its memory requirements, see the Fedora System Administrator’s Guide, available at https://docs.fedoraproject.org/.

Jika Anda memastikan bahwa memori Anda tidak memiliki masalah, Anda dapat mencoba dan mengatur jumlah memori secara manual menggunakan opsi kernel mem=.

Mengonfigurasi Memori Secara Manual
  1. Mulai komputer Anda dan tunggu hingga menu boot loader muncul. Jika Anda menetapkan periode waktu habis boot loader Anda ke 0, tahan tombol Esc untuk mengaksesnya.

  2. Ketika menu boot loader muncul, gunakan tombol kursor Anda untuk menyorot entri yang ingin Anda boot dan tekan tombol e untuk menyunting opsi entri ini.

  3. Dalam daftar pilihan, cari baris kernel - yaitu, baris yang diawali dengan kata kunci linux (atau, dalam beberapa kasus, linux16). Tambahkan opsi berikut ke akhir baris ini:

    mem=xxM

    Ganti xx dengan jumlah RAM yang Anda miliki dalam megabyte.

  4. Tekan F10 atau Ctrl+X untuk mem-boot sistem Anda dengan opsi yang disunting.

  5. Tunggu hingga sistem boot dan masuk. Kemudian, buka baris perintah dan jalankan perintah free -m lagi. Jika jumlah total RAM yang ditampilkan oleh perintah sesuai dengan harapan Anda, tambahkan yang berikut ke baris yang diawali dengan GRUB_CMDLINE_LINUX dalam berkas /etc/default/grub untuk membuat perubahan permanen:

    mem=xxM

    Ganti xx dengan jumlah RAM yang Anda miliki dalam megabyte.

  6. Setelah Anda memperbarui berkas dan menyimpannya, segarkan konfigurasi boot loader sehingga perubahan akan berlaku. Jalankan perintah berikut dengan hak akses root:

    # grub2-mkconfig --output=/boot/grub2/grub.cfg

Dalam /etc/default/grub, contoh di atas akan terlihat seperti berikut:

GRUB_TIMEOUT=5
GRUB_DISTRIBUTOR="$(sed 's, release.*$,,g' /etc/system-release)"
GRUB_DEFAULT=saved
GRUB_DISABLE_SUBMENU=true
GRUB_TERMINAL_OUTPUT="console"
GRUB_CMDLINE_LINUX="rd.lvm.lv=rhel/root vconsole.font=latarcyrheb-sun16 rd.lvm.lv=rhel/swap $([ -x /usr/sbin/rhcrashkernel.param ] && /usr/sbin/rhcrashkernel-param || :) vconsole.keymap=us rhgb quiet mem=1024M"
GRUB_DISABLE_RECOVERY="true"

See the Fedora System Administrator’s Guide, available at https://docs.fedoraproject.org/, for more information about working with the GRUB2 boot loader.